Masyarakat Desa Sepukur melaksanakan kegiatan gotong royong pada Rabu, 23 Juli 2025, di sepanjang Jalan Lintas Lito–Lantung. Kegiatan ini bertujuan menjaga kebersihan, memperlancar akses transportasi, sekaligus mempererat kebersamaan antarwarga.
Sepukur – Semangat kebersamaan kembali terlihat di Desa Sepukur saat warga secara sukarela melaksanakan kegiatan gotong royong pada Rabu, 23 Juli 2025. Kegiatan ini dipusatkan di sepanjang Jalan Lintas Lito–Lantung, jalur penting yang menghubungkan aktivitas masyarakat sehari-hari, baik untuk transportasi maupun perekonomian.
Gotong royong diikuti oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuda, hingga ibu-ibu rumah tangga. Mereka bersama-sama membersihkan jalan, memperbaiki saluran air, menata bahu jalan, serta menyingkirkan rumput liar yang mengganggu pandangan pengendara.
Kepala Desa Sepukur, Mustahar, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh warga.
“Gotong royong adalah warisan budaya bangsa kita yang harus terus dijaga. Kegiatan ini bukan hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga memperkuat silaturahmi dan kebersamaan antarwarga. Jalan yang bersih dan terawat akan mendukung kelancaran aktivitas masyarakat serta perekonomian desa,” ungkap Mustahar.
Selain menjaga kebersihan lingkungan, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga fasilitas umum bersama-sama. Jalan Lintas Lito–Lantung sebagai jalur utama, memerlukan perhatian lebih agar selalu nyaman dan aman dilalui.
Tokoh pemuda Desa Sepukur menambahkan bahwa kegiatan seperti ini akan terus digalakkan secara rutin, khususnya di titik-titik jalan yang padat dilalui masyarakat. Dengan semangat gotong royong, diharapkan kualitas lingkungan semakin terjaga, akses transportasi semakin lancar, dan hubungan sosial antarwarga semakin erat.
Kegiatan berakhir menjelang siang dengan suasana penuh kebersamaan. Pemerintah Desa Sepukur berharap tradisi gotong royong dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya mendukung pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat nilai sosial budaya masyarakat.
Semoga teknologi tidak membuat anak melupakan budaya lokal.
@Tukang Iris, Semoga
Semoga teknologi memudahkan manusia, dan bukannya menyusahkan.
Teknologi hakekatnya memudahkan dan semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih.